perjalanan ke kampung naga dan gunung cikuray

Halo teman-teman kali ini aku akan menulis tentang Adventure Schooling 
ke Kampung Naga dan perjalananku ke mendaki gunung Cikuray, selamat membaca.

Aku berangkat bersama teman sekelas sekitar jam 14:00 dari sekolah naik mobil diantar Pak Saepul sampai Ujung Berung menunggu bus jurusan Bandung – Singarparna lalu kita naik bus sony prima jurusan Bandung – Singaparna kita nyampe sekitar jam 19:00, kita langsung sholat terus kita tidur di rumah warga, Disana kamar mandinya terpisah sama rumah jadi agak ribet terus disana penerangannya nggak pakai lampu, disana juga kalau memasak nggak pkai kompor tapi pakai hawu setrikanya juga masih yang lama pokoknya beda jauh sama rumah biasa.

Besoknya kita sholat shubuh lalu kita jalan jalan ke irigasi dan di pertengahan tangga ada orang yang melukis Kampung Naga memakai jari dan cutter lalu dijual, ada lukisan yang kecil harganya 5.000 Rp satu lukisan yang medium harganya 10.000 Rp satu lukisan dan yang besar harganya 50.000 Rp satu lukisan, lalu aku beli satu yang kecil tapi diambilnya siang, setelah itu kita jalan-jalan bersama tour guide namanya Pak Darmawan katanya ada 113 bangunan 110 rumah tiganya lagi majid, bumi ageung, dan balai pertemuan atau aula. Kita berkeliling Kampung Naga ada yang tidak boleh di masuki dan tidak boleh difoto, warga di Kampung Naga hanya boleh masuk kesana tujuh kali hanya saat upacara adat saja. Rumah di Kampung naga semuanya bahannya dari alam kecuali paku dan kaca. Model pintu disana ada dua yang satu model pintu anyaman yang satu lagi model biasa, model biasa untuk pintu tamu yang pintu anyaman untuk pintu dapur. Rumah disana harus saling berhadapan biar sama tetangga disana dekat, lalu disetiap rumah dibawahnya ada kandang ayam, lalu kita liat yang numbuk beras pakai lisung dan juga halu lisung adalah alat untuk menyimpan berasnya seperti mankuk kalau halu adalah alat untuk menumbuk berasnya, setelah selesai berkeliling kita berbincang-bincang sampai sekitar jam 09:00 setelah berbincang-bincang kita belajar main karinding, celempung dan seruling, kalau karinding haranya Rp 50.000 katanya karindingnya dibuat selama tiga tahun pertama bambunya diambil dulu lalu derendam selama tiga bulan setelah itu di jemur 3 bulan terakhir di asap tiga tahun. 

Di Kampung Naga ngobrolnya pakai bahasa sunda tapi sunda halus jadi aku nggak terlalu ngerti tapi kalo tour guidenya pakai bahasa indonesia, lalu kita liat obat-obatan alami kaya babadotan terus ada tanaman untuk menyehatkan mata pokoknya ada banyak, setelah ikutin tour guide kita main di sungai, di sebelah sungai ada hutan larangan disana masih ada mengikuti aturan nenek moyang atau leluhur, disana kalau azdan nggak pake mic jadi nggak kedengeran, karena nggak kedengeran jadi pakai bedug. 
Sistem kemasyarakatan disana juga sama ada rt ada rw tapi ada kuncen dan semacamnya lalu mereka mendapatkan uangnya macem-macem ada yang jadi petani ada yang buat kerajinan dari kayu dan bambu, anak-anak disana belajarnyadi sekolah biasa tapi sekolahnya ada diatas jadi mereka setiap hari turun tangga o iya disana totalnya ada 439 tangga pasti capek kalau setiap hari melewati tangga itu apalagi bawa tas. Mereka kalau ingin makan nggak usah ke pasar dulu karena dibawah rumah mereka adda ayam terus di Kampung Naga ada sawah ada balong atau kolam ikan pokoknya kalau mau makan ada banyak.

Hari minggunya kita packing karena kita mau ke gunung cikuray kita naik angkot dua kali lalu kita mulai jalan kaki dari mesjid kita mau ke pemancar televisi yang ada di Gunung Cikuray, sebelum kita mulai perjalanan kita beli makanan dulu kita beli mie dan sarden ternyata lupa nggak beli gas untuk kompor jadi kita coba ngebuat kompor tapi kompornya gagal karena malah meledak ya sudah jadi kita lanjutkan perjalanan. Setelah sampai ke pos kita bayar dulu Rp.10.000 per orang setelah itu kita dikasih jalan pintasnya, kan disana banyak belokan jadi karena takut lama kita motong jalan tapi karena kita motong jalan terlalu jau kita kesasar deh kita malah masuk hutan gitu terus jalanannya becek jalannya serem banget kaya di film jurassic park pas lagi jalan kita ngedenger suara orang pas lalu ketemu anjing ternyata disana ada yang lagi ngeburu bagong atau babi hutan aku takut banget waktu itu tapi  harus gimana lagi karena udah gak ada pilihan selain terus jalan, akhirnya kita menemukan jalan kebawah yang nggak terlalu seram lalu ternyata udah mau maghrib kalau ke bawah nanti nyampenya malem tapi kalau ke pemancar tv juga bisa malam akhirnya kita memutuskan untuk ke pemancar tv aja karena kalau ke bawah nanti bingung mau tidur dimana. 

kita nyampe disana sekitar jam 20:00 malam kita lama karena banyak istirahat mungkin kalau di totalin dari bawah sampai ke pemancar istirahatnya bisa satu jam lebih aku udah capek banget yang lain juga sama jadi kita langsung membangun tenda setelah kita selesai membangun tenda kita langsung masak mie tendanya ada dua yang satu untuk laki-laki yang satu lagi untuk perempuan kalau guru tidur di luar setelah kita makan mie dan sarden kita langsung tidur. Hari kedua kita sholat shubuh dulu lalu kita masak mie lagi setelah makan kita langsung upacara bendera kita latihan upacara bendera dulu setelah setelah kita latihan langsung deh kita upacara selesai packing kita langsung turun gunung saat di perjalanan pulang kita ketemu mobil kolbuntung yang mau nganterin sampai jalan raya setelah nyampai di jalan raya kita nunggu bus yang dateng setelah kita naik bus kita di jemput di transmart langsung deh pulang kerumah 
TAMAT 

terima kasih sudah membaca blog ini sampai selesai 
sampai bertemu di blog selanjutnya