Langsung ke konten utama

Makalah - Kemasan Baru Pada Mainan Tradisional


MAKALAH
KEMASAN BARU PADA MAINAN TRADISIONAL


Pengampu:
Leni Fatmawati
Budiana Dwinata Nur




Disusun Oleh:
Muhammad Faqih Iskandar


UPGRADE III
SMP HAYAT SCHOOL
BANDUNG
2019


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan budayanya yang sangat beragam bahkan menurut sensus BPS tahun 2010 indonesia mempunyai 1.340 suku bangsa. Dari ribuan suku bangsa itu Suku Jawa merupakan suku dengan persentase terbesar dalam jumlah populasi yaitu dengan 41,2% persen, lalu yang kedua adalah Suku Sunda dengan persentase populasinya yaitu 15,5 dan dilanjutkan dengan yang ketiga yaitu Suku Batak dengan persentasenya 3,03 dan seterusnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia).
Dari ribuan suku bangsa itupun masing-masing memiliki budayanya sendiri dengan khasnya sendiri mulai dari bahasa yang beragam, pakaian-pakaian adat sampai mainan-mainan tradisional. Mulai dari seni traditional yang ada di setiap daerah di Indonesia seperti batik hingga bahasa dan budaya yang khas dari suatu daerah atau suku, salah satunya adalah daerah Jawa Barat yang memiliki mainan-mainan tradisional seperti egrang, pepeletokan, wayang, dll. kebanyakan mainan itu terbuat dari kayu atau bambu sehingga mainan-mainan tersebut ramah lingkungan.
Tetapi dari banyak budaya-budaya dan suku bangsa di Indonesia, masyarakat sudah banyak yang melupakan dan juga meninggalkannya karena sudah dianggap kuno. seperti bahasa daerah sudah terlupakan hingga mainan-mainan traditional pun sudah tergantikan oleh gawai karena banyak hal, contohnya seperti anak-anak yang mulai menonton dan bermain game online hingga akhirnya mereka hanya berdiam dirumah, Karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya pada 2018 lalu menyimpulkan sekitar 14% remaja berstatus pelajar SMP dan SMA di ibukota saja mengalami kecanduan internet (https://news.okezone.com.14.12.2019.5.02). Maka dari itu kita harus mengubah sudut pandang masyarakat yang mulanya menganggap budaya tradisional kuno sehingga akhirnya mereka sadar bahwa budaya kita tidak boleh terlupakan.
Oleh karena itu penulis memiliki gagasan untuk menggabungkan budaya tradisional dengan budaya modern, salah satunya dengan cara mengemas mainan tradisional Sunda dengan kemasan yang lebih modern sehingga masyarakat bisa lebih tertarik kepada budaya tradisional Sunda khususnya mainan. Tetapi penulis hanya membuat kemasan untuk wayang saja. Dan penulis membuat projek ini dengan judul “Kemasan Baru pada Mainan Tradisional”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis menemukan permasalahan yang diangkat dalam penelitian sebagai berikut:
1.      Apa definisi wayang dan sejarahnya?
2.      Seberapa penting kemasan yang menarik untuk suatu produk?
3.      Bagaimana proses pembuatan kemasan?

C.    Manfaat Projek
Penulis mengharapkan agar projek ini dapat menyadarkan masyarakat seberapa pentingnya kita untuk menjaga budaya dan mainan tradisional, projek ini juga diharapkan dapat memantik pemuda-pemudi lain untuk melestarikan budaya kita.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Wayang
1.1 Apa itu wayang
“Wayang adalah salah satu jenis kebudayaan Jawa yang telah ada dan dikenal oleh masyarakat Jawa sejak ±1500 tahun yang lalu. Kebudayaan Hindu masuk ke Jawa membawa pengaruh pada pertunjukan bayang-bayang, yang kemudian dikenal dengan pertunjukan wayang. Dalam penyebaran agama Hindu di pulau Jawa, para Brahmana menggunakan kitab Mahabarata dan Ramayan selain kitab Weda sehingga kedua kitab ini dikenal di masyarakat Jawa. Cerita wayang semula menceritakan petualangan dan kepahlawanan nenek moyang kemudian beralih ke cerita Mahabarata dan Ramayana. Pada zaman Hindu ini seni pewayangan semakin populer terutama dengan disalinya ke dalam bahasa Jawa Kuno.” (Marina Puspitasari, 2008:4. Dalam JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam)
Jadi dari kutipan-kutipan para ahli diatas wayang adalah pertunjukkan seni tradisional dari Indonesia khususnya di pulau Jawa dan Bali, pertunjukkan wayang dapat menjadi media untuk berdakwah, belajar atau bahkan hanya sekedar hiburan.
Pertunjukkan wayang sendiri umumnya diiringi oleh gamelan serta dinarasikan oleh pemain wayang itu sendiri atau mereka umum disebut dalang.
1.2 Sejarah wayang
Ditinjau dari sejarah yang ada, asal usul wayang dianggap telah hadir semenjak 1500 tahun sebelum Masehi. Wayang lahir dari para cendikia nenek moyang suku Jawa di masa silam. Pada masa itu, wayang diperkirakan hanya terbuat dari rerumputan yang diikat sehingga bentuknya masih sangat sederhana. Wayang dimainkan dalam ritual pemujaan roh nenek moyang dan dalam upacara-upacara adat Jawa. Pada periode selanjutnya, penggunaan bahan-bahan lain seperti kulit binatang buruan atau kulit kayu mulai dikenal dalam pembuatan wayang. Adapun wayang kulit tertua yang pernah ditemukan diperkirakan berasal dari abad ke 2 Masehi.
Wayang terus berkembang sampai bermunculan cerita-cerita yang beragam beberapa darinya ialah dua kisah yang sangat populer yaitu kisah Mahabrata dan Ramayana, Kedua kisah itu sangatlah populer pada zaman Hindu Buddha bahkan sampai saat ini. Mahabrata dan Ramayana ini dinilai lebih menarik dan memiliki kesinambungan cerita yang unik sehingga pada abad ke X hingga XV Masehi, kedua kisah inilah justru yang menjadi cerita utama dalam setiap pertunjukan wayang. 
Pertunjukkan wayang pun terus berkembang pesat sampai sekarang, seperti ditambahkannya Gamelan. Wayang juga kini sudah beragam bentuknya seperti wayang golek, wayang orang, wayang Kulit, dll.  (http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10.12.12.2019.19.02).

B.     Pentingnya Kemasan Yang Menarik Untuk Sebuah Produk
Kemasan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu produk, maka dari inilah penulis akan memberikan alasan-alasan mengapa kemasan penting untuk suatu produk sesuai dengan artikel *sumber*.
2.1 Fungsi
Sebenarnya fungsi dasar dari sebuah kemasan ialah agar suatu produk atau barang didalamnya aman dan tidak terjadi kerusakan, maka dari itu juga salah satu hal yang harus diperhatikan adalah bahan dari suatu kemasan, karena jika kemasan itu memiliki bahan yang tidak sesuai dengan produknya maka produk itu bisa rusak.
2.2  Ketertarikan
     Sebuah kemasan akan terlihat sangat membosankan tanpa suatu desain, karena kemasan juga perlu untuk menggunakan suatu design kemasan yang menarik. Karena pembeli pun akan lebih tertarik oleh produk yang memiliki kemasan unik atau keren.
2.3 Pembeda
Kemasan juga bisa digunakan sebagai pembeda, karena jika produk kita sama dengan pesaing maka salah satu pembedanya adalah desain kemasan itu sendiri, jika produk kita akan disandingkan dengan produk lain maka pada pandangan pertama pembeli pasti akan memilih produk dari segi desain produk itu.


2.4 Informasi
Kemasan juga dapat digunakan sebagai sumber informasi pada produk tersebut, seperti apa bahan produk tersebut, dimana produk tersebut diproduksi, dll. Karena kepercayaan pembeli juga dapat meningkat setelah membaca informasi-informasi di dalam kemasan.

C.    Proses Pembuatan Sebuah Kemasan Secara Profesional
Secara Profesional kemasan suatu produk dibuat dengan printernya khusus yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan, lalu setelah diprint kemasannya dipotong sesuai dengan template oleh pekerja disana. Rata-rata dari pabrik pembuat kemasan itu dapat membuat sekitar satu sampai dua juta kemasan perharinya dan membutuhkan hampir 4.000 tons kardus tiap tahun (https://www.youtube.com/watch?v=zoSGvhV3EmU.12/12/2019.19.01)

D.    Proses Pembuatan Kemasan Versi Penulis
3.1 Proses Pembuatan Design
Dalam pembuatan versi penulis, proses pertama yang dilakukan adalah membuat konsepnya di buku sketsa A5, lalu penulis membuat visualisasi cara memainkan wayang di software PaintToolsai dan membuat logo di software photoshop. Tetapi saat itu penulis tidak memiliki wayang sehingga proses pembuatan terhambat hingga penulis mempunyai waktu kosong untuk membeli wayang. Setelah mendapatkan wayang penulis mengukur ukuran wayang dan membuat template-nya di kardus. Ketika sudah mendapatkan ukuran dari berbagai sisi kemasan penulis membuat designnya di software photoshop, sebelum membuat design, penulis mencari template untuk kemasan di google dan setelah mendapatkan template penulis masukkan ke photoshop dan di sesuaikan dengan kemasan yang penulis akan buat. Setelah template jadi penulis membuat design kemasan sesuai dengan template­ yang sudah dibuat sebelumnya.

3.2 Proses Printing Kemasan
Setelah design jadi maka tahap selanjutnya adalah ngeprint design dan memasangnya, pertama penulis pergi ke tempat percetakan. Untuk bahannya penulis memilih bahan sticker china karena sebelumnya penulis memilih bahan kromo tetapi bahan maksimalnya diprint dengan ukuran A3 maksimal, sedangkan kemasan itu sendiri memiliki ukuran sekitar 60 cm. Setelah diprint, kemasan itu langsung dipotong dan dilipat sesuai pola lalu di tempelkan plastik mika.


BAB III
PENUTUPAN

A.    Simpulan
Menjaga dan melestarikan budaya merupakan hal yang sangat penting bagi kita, tetapi masyarakat mulai meninggalkan adat dan budaya karena menganggap itu semua kuno. akhirnya penulis memiliki gagasan untuk mengemas salah satu mainan budaya indonesia yaitu wayang, agar lebih menarik sehingga banyak orang tertarik kepada wayang.

B.     Kritik dan saran
4.1 Kritik
Kritik penulis untuk projek ini, jangan menggunakan RGB Color untuk desain yang akan diprint tetapi gunakan CMYK Color karena RGB kurang cocok untuk desain-desain yang akan diprint seperti membuat banner, spanduk dan juga membuat stiker.

4.2 Saran
      Menurut penulis kita sebagai masyarakat sudah seharusnya melestarikan budaya kita sendiri, dengan cara apapun. Dan juga saran untuk pengrajin-pengrajin angklung maupun  pabrik-pabrik yang produksi wayang bisa menggunakan packaging yang layak dan menarik.


DAFTAR PUSTAKA

Puspitasari,Marina.2008. Wayang Kulit sebagai media penyebaran agama Islam. Surakarta:UNS.
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia      
https://news.okezone.com/read/2019/06/14/65/2066456/jumlah-pecandu-game-online-di-indonesia-diduga-tertinggi-di-asia
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/asal-usul-wayang-dan-sejarah.html
https://carterpaper.com/importance-product-packaging/
https://www.youtube.com/watch?v=zoSGvhV3EmU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Progress project game saya

Halo teman-teman saya akan menulis tentang project saya kerjakan, yaitu tentang game. Game genre adventure yang ditujukan untuk semua umur. Yang saya sudah kerjakan membuat menu, membuat level 1. Setelah membuat level 10 saya akan membuat level yang ada bossnya. Ingin tahu kelanjutannya? Nantikan kelanjutanya...........

Kelanjutan Progress project game saya

Halo teman-teman kali ini saya akan memberitahu kelanjutan dari project game saya, selamat membaca. Saya sudah membuat level 3, disitu ada beberapa jebakan yang tidak terlihat, jadi disitu harus hati-hati agar tidak kena jebakan. Kesulitan yang saya hadapi adalah membuat animasinya karena harus membuatnya dengan pivot animator, lalu saat saya membuat level 10 saya akan membuat boss cursor yang pertama. Setelah itu Rencanaku akan membuat boss cursor yang kedua di level 20. Sekian postingan saya kita akan lanjutkan lagi dipostingan saya.

apa itu paradigma?

Halo teman-teman kali ini aku akan menulis tentang apa itu paradigma? Selamat membaca. Paradigma adalah pandangan kita pada sesuatu, paradigma adalah kata lain dari persepsi jadi paradigma adalah cara kita memandang suatu hal tapi terkadang paradigma kita sering salah. Jadi paradigma itu seperti kacamata ketika kita melihat tanpa kacamata lalu saat memakai kacamata akan sangat berbeda cara pandang kita, jika kita memakai kacamata yang salah ukurannya maka kita akan melihat dari kacamata yang kita pakai begitu juga pandangan orang lain, contohnya saat itu aku tidak mau pergi ke pare kampung inggris karena aku merasa tidak butuh belajar bahasa inggris dan disana katanya panas banget, harus nyuci sendiri, dll. Jadi aku tidak mau kesana, tapi saat mau selesai aku masih mau disana karena merasa kurang dapet pelajarannya. jadi kita gak bisa langsung menolak karena paradigma kita atau cara pandang kita tehadap apa yang kita tolak, karena belum tentu apa yang kita tolak adalah jelek dan t...